MAGELANG - Peningkatan kualitas sumber daya manusia erat kaitannya dengan kualitas pendidikan dan literasi sains dalam suatu negara. Kemampuan sains dan matematika menjadi gambaran kemampuan logis suatu bangsa. Disamping itu, kemampuan literasi lingkungan juga penting untuk ditanamkan sejak dini, agar tumbuh menjadi suatu karakter yang tertananam hingga dewasa. Oleh karena itu, literasi sains dan lingkungan penting untuk terus ditingkatkan. Program Studi Bioteknologi berupaya dalam menangani masalah tersebut dengan melakukan pengenalan literasi sains dan lingkungan untuk siswa usia dini.
Tema yang diusung pada program ini adalah “Pengenalan Literasi Sains dan Lingkungan melaui Project-Based Learning untuk siswa di PKBM “Ibnu Hajar” Magelang, Jawa Tengah”. Program tersebut menarget anak usia dini mulai dari PAUD, TK, dan SD, siswa-siswi di Magelang, Jawa Tengah.
Pengenalan Literasi Sains dan Lingkungan yang diselenggarakan oleh dosen dan mahasiswa prodi Bioteknologi UGM ini bekerja sama dengan PKBM Ibnu Hajar Magelang dan Himpunan PAUD Indonesia (HIMPAUDI) Kabupaten Magelang. Rangkaian kegiatan berlangsung pada hari Sabtu dan Minggu, 25-26 September 2021, dengan menerapkan protokol Kesehatan (prokes) ketat sesuai dengan aturan pemerintah.
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa siswa dari berbagai sekolah, seperti KB Al Izzah, KB Permata Hati, PAUD As Salam, TK Ibnu Hajar, SDN Sirahan 1, SDN Selobero, SD Bentara Wacana, dan SD Gunung Pring. Pengenalan sains dan lingkungan yang dilakukan berbasis projek yang disesuaikan dengan usia para peserta. Kegiatan terdiri dari pengenalan dan praktek mitigasi bencana, pengenalan etnobotani, pengenalan dan praktek fermentasi sederhana, praktek pembutan hidroponik, dan berlatih memilah sampah.
Kegiatan dilakukan secara terbuka di alam dan diselipi dengan permainan. Metode ini diharapkan mampu meningkatan efektivitas pembelajaran bagi anak usia dini dan memberikan efek memori jangka panjang khususnya terhadap literasi sains dan lingkungan. Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Tri Rini Nuringtyas, M.Sc., sebagai Ketua Kegiatan, “Pengenalan jenis sampah yang dikemas dengan bermain, bertujuan agar siswa terbiasa membuang sampah pada tempatnya dalam kehidupan sehari-hari”.
Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa, namun juga guru pendamping sehingga pembelajaran tidak hanya berhenti pada satu generasi. “Guru yang sudah mendapatkan pelatihan, diharapkan dapat mentransfer ilmu dan informasi yang sudah didapatkan ke guru dan siswa lainnya sebagai bentuk pendidikan berkelanjutan”, imbuh Bunda Faula, dari Himpaudi Kabupaten Magelang.(**)
Editor : Agung Lbs